KEBOMAS, Gresikpos.com – Kabupaten Gresik memiliki identitas khas yang dikenal sebagai kota Santri. Dengan menyandang identitas tersebut, tidak sedikit momentum kegiatan digelar dengan tema yang islami. Misalnya agenda Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Hingga tahun 2020 ini kegiatan MTQ sudah berjalan sampai pada tahun ke 21. Banyak sekali cabang perlombaan dalam momentum MTQ yang di adakan. Antara lain seperti Lomba Qiro’ah, Melukis Hiasan Mushaf, Syahril Qur’an, Tafsir Qur’an dan Makalah Qur’an.
MTQ yang digelar ini membuka lebar, jalan bagi pemuda Kabupaten Gresik untuk melakukan ajang kompetisi dengan tetap berlandaskan Al Qur’an. Tidak hanya pemuda, bagi anak-anak juga disediakan perlombaan yang akan melatih jiwa kempetisi mereka sejak dini dan tentu untuk pengalaman yang mendidik.
“MTQ ini merupakan wadah kompetisi yang baik. Diharapkan bisa mencetak generasi Islam yang berwawasan, berakhlaqul Karimah, juga tetap berlandaskan ajaran Al Qur’an dan Hadits. Misalnya dalam lomba makalah Qur’an ini, para peserta betul-betul mengikuti dan terpilih untuk nanti membuktikan kemampuan mereka dalam menulis permasalahan sosial yang dikaitkan dengan teks Al Qur’an. Ini juga cukup ketat, peserta tidak boleh menyalakan Hp, tidak boleh copas karena ada cek plagiasi, kemudian juga diberikan waktu yang terbatas untuk mengerjakan. Sehingga pola pikir mereka akan dimainkan betul untuk mengembangkan tema yang diberikan. Tema ini juga dengan sistem acak. Jadi peserta tidak bisa menyiapkan tulisan dari rumah. Selebihnya harapan kami putra putri Kabupaten Gresik mampu unjuk kebolehan hingga tingkat Nasional, bahkan Internasional”, ungkap Dr. M. Mudlofar Basyuni, M.Pd, selaku Dosen di Universitas Qomaruddin Bungah sekaligus Dewan Hakim dalam cabang lomba Makalah Al Qur’an
Jumlah peserta yang mengikuti lomba MTQ ini sangat banyak dan dari berbagai latar belakang yang berbeda, ada yang dari pondok dan juga yang tidak dari pondok. Sehingga acara ini mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat, agar turut serta memeriahkan pesta kompetisi bernafaskan Islam ini.
“Kabupaten Gresik ini berjulukan kota Santri, jadi masyarakatnya terutama pemuda pemudi harus betul-betul menunjukkan sikap sifat yang demikian. Al Qur’an jangan sampai ditinggalkan, karena pemuda adalah tombak utama masa depan. Harapan saya, semoga ini terus diadakan hingga di Gresik ini bermunculan bibit unggul yang dilirik oleh dunia”, ungkap Drs.Abdul Munif, M.Ag, selaku Dosen di STIT Raden Santri Gresik sekaligus Dewan Hakim Makalah Qur’an.
Sukses diadakan selama 3 hari, MTQ ke XXIX Kabupaten Gresik menghasilkan banyak juara yang membanggakan. Banyak bermunculan wajah baru yang nanti akan mampu membawa Gresik berkompetisi di lintas provinsi dan tentu dengan harapan semuanya mendapatkan ilmu bermanfaat di MTQ kali ini.
Kontribusi : Ananda Fani
Editor : Agung Maps