MANYAR, Gresikpos.com – Sebagai acuan awal, PT. Pupuk Indonesia sudah menyiapkan pasokan pupuk subsidi di musim awal tahun sebesar 1,25 juta ton. Dengan rincian 648.853 ton urea, 299.260 ton NPK, 95.514 ton SP 36, 118.620 ton ZA serta 92.157 ton pupuk organik. Untuk non subsidi sebesar 800 ribu ton.
Namun kabar buruk itu menimpa Masluh, selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Banjarsari Manyar. Selain sebagai seorang petani tambak, Ia juga turut andil mengakomodir pupuk subsidi di desanya untuk kebutuhan para petani.
Awalnya di sana ada dua kelompok tani, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdatan) dan Poktan. Karena pasokan pupuk di antara kedua kelompok itu berbeda, maka dari beberapa petani sana bersepakat untuk menggabungkan jadi satu kelompok.
Perbedaan itu terletak pada pendistribusian dan banyaknya pupuk untuk masing-masing kelompok tersebut. Untuk Pokdatan, satu tahun pasokan pupuk bisa tersedia 3 kali. Sedangkan untuk Poktan sawah, pasokan pupuk per tahun hanya sekali. Maka dari itu, mereka berinisiatif agar kedua kelompok itu dijadikan satu.
“Untuk pupuknya jadikan satu saja, kan cuma satu desa,” ujar Masluh. Ditambah lagi karena Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) juga jadi satu dengan nama yang sama. Sehingga mudah untuk disinkronkan jadi satu. Apalagi cakupannya cuma satu desa.
“Pengurusannya sendiri-sendiri, tetapi distribusinya tetap saya. Cuma kami kan kordinasi sama Poktan sawahnya,” imbuhnya.
Kabar buruk yang diterima Masluh itu sangat mengagetkan para petani. Kabarnya, di tahun 2021 ini pasokan pupuk subsidi mengalami masalah, bahkan parahnya bisa juga tidak ada. Masluh tidak begitu percaya dengan akan hal itu, karena Ia mendapat info dari pihak KUD GARTAMINA atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Masluh pernah mendapat informasi dari KUD GARTAMINA, selaku GAPOKTAN. Tepatnya pada bulan September 2020. Dia disuruh pihak KUD untuk menebus pupuknya dengan jumlah lebih, berbeda dengan jumlah sebelumnya, yaitu SP-36 9 ton, Urea 12 ton. Berketepatan stok di gudang Masluh waktu itu masih banyak. Di saat bersamaan, orang KUD mengatakan kalau itu untuk jatah tahun 2021. Karena stok pupuk tidak ada.
“Saat itu juga saya langsung minta konfirmasi ke penyuluh Dinas Perikanan Gresik, tapi pihak sana bilang kalau sedang didaftarkan. Saya tidak tahu, didaftarkan apa tidak” ungkapnya.
Padahal pupuk subsidi tahun ini mengalami kenaikan dari 8,9 menjadi 9,1 juta ton. Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur sendiri Kabupaten Gresik mendapat jatah sebanyak 27.735 Ton.
–
Kontributor : Ahmad Baharuddin Surya
Editor : Agung Maps