GRESIK, Gresikpos.com – Angkot merupakan salah satu model tranportasi umum yang tiap harinya memiliki uang setoran. Setoran tersebut tentunya diserahkan oleh para sopir atau buruh angkot ke pemilik angkot.
Tiap pemilik angkot, biasanya mematok tarif yang berbeda-beda. Itu pun bergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Contohnya saat Pandemi seperti ini, setoran angkot sebelum dan saat Pandemi nominalnya berbeda. Itu yang diungkapkan Ramlan, salah satu sopir angkot yang biasanya mangkal di Terminal Bunder.
Ramlan mengatakan, ada sedikit penurunan setoran dari sebelum Pandemi dan waktu Pandemi. Nominalnya hampir 50% dari biasanya.
“Memang ada sedikit penurunan, tetapi itu tergantung pada pemilik angkotnya. Kalau pemilik angkot saya ini terbilang cukup baik, karena penurunannya hampir setengah. Yang semula Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu, sekarang menurun jadi Rp 25 ribu”, kata warga Balongpanggang itu.
Meskipun untuk setoran ke pemilik angkot ada penurunan lima puluh persen, Ramlan mengungkapkan jika itu tidak membantu sama sekali.
“Meskipun untuk setoran ada penurunan, itu sama sekali tidak bisa membantu, karena melihat penumpang juga sangat sepi sekali”, jelasnya, Senin (26/10).
Pemilik angkot yang dipakai Ramlan tergolong baik dan mampu mengerti keadaan Ramlan dan para sopir lainnya. Karena meski si pemilik mematok nominalnya, tapi ia tidak terlalu memaksa harus tercukupi setorannya.
Kontributor : Ahmad Baharuddin
Editor : Agung Maps