BUNGAH, Gresikpos.com – Menyambung pemberitaan tanggal (21/11), Gresik Pos sudah memperkenalkan kepada pembaca tentang gambaran umum aplikasi “Otw Express” di Kabupaten Gresik.
Singkatnya, memang beberapa aplikasi yang muncul di periode ini, terutama dalam masa pandemi, sudah bisa dikategorikan terobosan baru untuk memenuhi tuntutan kondisi zaman yang terjadi.
Bisnis keluarga ini dimulai dari latar belakang yang sama. Billy dan Anam merupakan sosok kakak adik yang mampu berkolaborasi, berawal dari budaya keluarga mereka yang menggeluti dunia kewirausahaan.
Billy merupakan laki-laki asli Sumenep. Ia memulai belajar bisnisnya sejak di bangku perkuliahan. Meskipun ia sempat ditawari memegang sebuah yayasan, tapi Billy mengatakan jika ia tidak mau terjebak dalam zona aman yang mana itu tidak bisa membuat dirinya berkembang.
Dari dunia perkuliahan sampai sekarang, nyatanya ia sudah mempunyai beberapa usaha yang ia pegang. Ada bisnis seafood (ikan basah dan frozen), madu cerana dari Madura, dan bisnis lainnya. Bahkan ia menceritakan ke Jurnalis Gresik Pos bahwa sampai sekarang ia yang menyuplai ikan-ikan laut ke banyak rumah makan di Surabaya.
Tentu bukan barang jadi, artinya ia memulai usahanya dari nol. Dari sempat menjadi sales sampai pernah berjualan di pinggir jalan, dan tak jarang juga waktu itu ia sering kejar-kejaran dengan Satpol PP.
“Saya itu sempat ditawari memegang yayasan, tapi saya tidak mau berada di zona aman yayasan itu. Akhirnya saya memutuskan belajar sendiri tentang bisnis. Itu saya mulai sejak saya masih berkuliah, bahkan sampai sekarang pun saya juga masih belajar. Namun alhamdulillahnya, sekarang saya sudah ada beberapa usaha, di antaranya usaha seafood, madu, aplikasi “Otw Express” ini, dan ada usaha lainnya. Kalau saya mengingat-ingat dulu itu, saya dan istri itu sering kejar-kejaran dengan Satpol Pp karena saya sempat membuka lapak di pinggir jalan daerah Simo, Surabaya sana,” tutur Billy, Sabtu (28/11/20).
Anam juga hampir sama. Dimulai dari kuliah, ia sudah memulai belajar bisnisnya. Pada kuliah dulu, ia menceritakan kalau ia juga pernah berjualan kripik di kampusnya, Universitas Brawijaya. Namun begitu, secara tidak sadar, ia belajar usaha diawali di lingkungan keluarganya, dari bapak ibunya.
Apalagi ia juga sekarang sudah merintis usahanya di bidang persambalan, bernama “sambeleo”. Kata leo mempunyai arti singa, yang mana singa adalah raja hutan. Sebagaimana pada sambalnya, Anam berharap suatu saat nanti, sambalnya akan jadi raja didunia persambalan.
Ia pun mengatakan pernah bekerja ke sebuah industri. Akan tetapi tidak lama berselang, ia memutuskan keluar dan memilih berusaha sendiri. Keputusan itu diambil karena ia merasa terikat dan ia mengungkapkan kalau tidak terlalu nyaman dengan hal yang terlalu mengikat seperti itu.
“Saya memulai belajar usaha itu sejak mahasiswa. Waktu berkuliah dulu, saya juga sering berjualan kripik di kampus. Tapi kripik itu juga berasal dari keluarga. Jadi di keluarga juga suah ada usaha. Kemudian setelah berkuliah, saya sempat bekerja di suatu pabrik, tapi tidak lama, soalnya waktu itu saya masih kurang nyaman dengan sistem yang terlalu mengikat,” jelasnya.
–
*Baca selanjutnya di halaman —> 2
–
Kontributor : Ahmad Baharuddin Surya
Editor : Mintrojo Sahputra