Gresik, gresikpos.com – Minggu (8/11), kebijakan transportasi semestinya memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar dan tempat wisata. Namun ada kebijakan dari Dinas Perhubungan kabupaten Gresik yang mengubah jalur trayek tidak melalui jalan Mbah Kholil. Padahal itu merupakan jalur menuju Komplek makam Nyi Ageng Pinatih. Akibat dari perubahan tersebut berpengaruh pada jumlah peziarah.
Menurut Aju ketua RT.2/RW. 1, beliau menjelaskan bahwa semenjak adanya perubahan trayek, para peziarah yang berkunjung di makam Nyai Ageng Pinatih menjadi sepi. Hal itu berpengaruh pada pendapatan penduduk sekitar, sehingga mengakibatkan kekurangan anggaran untuk mengurus makam tersebut. Tetapi bersyukurnya masih ada donatur yang bersedia menutupi kekurangannya.
“Tiap hari pengunjung di Nyai Ajeng Pinatih sekitar 50 orang, jauh menurun dibanding sebelum diberlakukan trayek baru yang bisa mencapai 100 orang lebih,” jelasnya.
Hal tersebut memaksa pihak pengurus berputar otak agar komplek makam Nyai Ageng Pinatih bisa terjaga dan terawat. Salah satunya menjadikan komplek makam sebagai tempat rapat, di antaranya rapat-rapat desa.
Pihak pengelola selalu berusaha berpikiran positif merawat makam. Pernah ada harapan masukan finansial, meski itu tidak besar. Pihak pengurus pengurus pernah mencoba berkomunikasi kepada pihak terkait. Tetapi, masih belum menghasilkan keputusan yang memuaskan.
Perlu adanya jalan keluar terhadap masalah tersebut, sehingga tempat wisata religi bisa kembali dikunjungi peziarah seperti sedia kalah. Hal itu juga akan berpengaruh pada perekonomian milik jasa angkot yang awalnya bisa membawa penumpang dan kini tidak bisa.
Pentingnya diadakan kajian ulang terhadap kebijakan tersebut dan kalau pun terpaksa hal itu tetap dijalankan, maka harus ada kompensasi terhadap pihak-pihak terdampak, semisal bantuan keuangan atau alternatif transportasi yang bisa mempermudah peziarah bisa ke makam Nyai Ageng Pinatih.
Kontributor : Miftahul Ulum
Editor : Ahmad Baharuddin