PANCENG, Gresikpos.com – Daerah Gresik Utara dikenal sebagai salah satu penghasil legen di Kabupaten Gresik. Legen asli Gresik selama ini diperkenalkan dengan sebutan Legen Panceng, padahal sebenarnya sentra penghasil legen utama ada di Desa Dalegan, tepatnya di Kampung Legen Dusun Shoberoh.
Di situ hampir 90% warganya bekerja sebagai petani legen dan menggantungkan hidupnya dari produksi legen. Walaupun selama puluhan tahun menjadi inti pencaharian warga, tetapi soal perkembangan pemasaran, di sana masih tidak ada perubahan.
Diakui oleh Habibul selaku ketua Karang Taruna saat dijumpai jurnalis Gresik Pos (17/11), ia mengatakan, pemuda setempat harus mampu berkreasi dan berinovasi agar penghasilan warga sebagai petani legen tetap stabil bahkan meningkat. Mereka mengajak warga turut serta mengembangkan produk olahan legen agar nantinya mendapat manfaat ekonomis.
“Dari Karang Taruna, ada beberapa produk seperti es krim legen, puding legen dan kerupuk ental, karena selama ini ental tua menjadi limbah akhirnya kami berinovasi menjadikan kerupuk ental,” kata Habibul,
Terdapat paguyuban petani legen, anggotanya sekitar 50 orang. Paguyuban ini berisi mayoritas orang tua dan usia lanjut sehingga dalam melakukan inovasi masih ditemukan banyak kendala. Oleh karena itu pemuda setempat berinisiatif mempunyai inovasi sendiri dan tidak mau menunggu lama-lama.
“Tidak terlalu mengandalkan paguyuban petani legen karena sudah banyak yang sepuh. Kami dari anak muda yang harus bergerak dan berinovasi,” Lanjutnya.
Karang taruna sempat berkolaborasi juga dengan Mahasiswa Gresik Nusantara (MGN) untuk pengembangan produksi legen. Mereka melakukan ini dengan harapan petani legen Desa Shoberoh tidak kesulitan memasarkan produknya. Hal ini juga didukung oleh masyarakat karena demi kemajuan bersama.
“Respons masyarakat terhadap pergerakan karang taruna Alhamdulillah bagus, mereka sangat mendukung,” tambah Habibul.
–
Kontributor : Mintrojo Sahputra
Editor : Ahmad Baharuddin Surya