Gresik, Gresikpos.com – Gresik (3/12). Terlepas dari memilih nomer satu atau nomer dua, tetap yang menang dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten (Pilkada) Gresik sejatinya adalah semua warga Gresik.
Tidak dapat dipungkiri, dalam Pilkada akan terjadi Propaganda. Saling memengaruhi ke semua lini untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya. Ada yang baik dan tidak sedikit pula menggunakan cara-cara kurang baik. Politik untuk merebutkan kursi kepemimpinan selalu memberi warna tersendiri dalam proses demokrasi di suatu wilayah khususnya Gresik.
Kualitas suatu pemilih tidak hanya ditentukan dari kandidat yang berintergritas. Tapi, ditentukan juga pemilih yang cerdas serta berintegritas. Sebab, dengan itu akan memperoleh pemimpin yang terbaik. Lantas bagaimana cara menjadi pemilih yang cerdas serta berintegritas, berikut tipsnya :
- Menentukan pilihan bukan berarti kita dapat dipengaruhi. Kita harus cerdas melihat kedua calon dengan segala sisi secara independen. Biarkan para calon menyampaikan visi-misi dan para tim sukses mensosialisasikan calonnya. Karena itu adalah sumber referensi kita menentukan pilihan dan mencari referensi dari sumber lain yang kredibilitasnya bisa dipertanggung jawabkan.
- Hindari termakan isu hoaks, bahkan politik yang terindikasikan kurang baik yang dilakuka calon pasangan, sebab itu adalah indikasi siapa yang layak untuk kita pilih.
- Biarkan Tuhan dan diri sendiri yang tahu siapa calon yang kita pilih, sebab kita tidak mau dipengaruhi dan memengaruhi. Biarkan hati nurani dan akal sehat yang menentukan pilihan.
Suara rakyat adalah suara Tuhan. Gresik punya bekal religius yang mana pemilih mengedepankan moralitas dan integritas. Itu nilai yang harus dijunjung tinggih oleh semua warga Gresik. Tujuan pergantian pemimpin menghadirkan semangat baru, optimis baru dengan harapan Gresik bisa semakin baik. Pesta demokrasi selayaknya pesta. Semua warga bersuka-ria dan setelah pesta semua tersenyum serta berjabat tangan.
–
Penulis
Miftahul Ulum – Mahasiswa IAIQ Gresik