GRESIK, Gresikpos.com – Salah satu penyebab kurang optimalnya pengelolaan sampah di Kabupaten Gresik adalah karena minimnya armada pengangkut sampah dari Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jenis armada itu berupa mobil kontainer yang biasanya digunakan untuk transportasi pengangkut sampah.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Muhammad Mukhid membenarkan akan hal itu. Armada yang dimiliki DLH kondisinya tua-tua, berkisar tahun 2009. “Kontainer juga banyak yang rusak karena masa pakai yang melebihi batas, sebenarnya batasnya hanya 2-3 tahun,” jelasnya, Jumat (15/1/21).
Kerusakan itu disebabkan karena adanya cairan lidi yang dihasilkan dari sampah yang diangkut. Dari cairan itulah yang menyebabkan korosi, sehingga logam besi kontainer cepat mengalami kerusakan. Sedangkan untuk perbaikan, butuh biaya tidak sedikit. Bahkan untuk pengadaan pun anggaran dari DLH masih minim.
“Kemampuan pengadaan kontainer dari kami sangat terbatas,” imbuhnya.
Saat ini, DLH Gresik memiliki armada kontainer sebanyak 126, namun kondisi dari ke semua armada itu yang kondisinya rusak parah mencapai setengahnya, yaitu 60.
“Jadi jangan heran kalau kita melihat armada sampah lewat kondisinya bolong-bolong,” terangnya.
Mukhid menambahkan, bukannya dari DLH tidak mau merawat, karena dari DLH selain pengadaan juga perbaikan. Untuk perbaikan butuh biaya yang agak mahal, karena harus membeli pelat besi sebagai bahan dasar perbaikannya.
–
Kontributor : Ahmad Baharuddin Surya
Editor : Agung Maps