MANYAR, Gresik.com – Sektor ekonomi mikro di pinggir jalan tampaknya menarik juga untuk diberitakan. Karena selama ini, jarang sekali mereka dilirik untuk diberitakan tentang bagaimana seluk beluk usahanya.
Seperti toko variasi bangunan “Rahayu Jaya” di Jalan KH. Syafi’i Pongangan No. 10. Persis di pinggir jalan. Di tempat itu hanya sebagai tempat berjualannya saja. Sedangkan proses produksinya di Kecamatan Manyar.
Sri, selaku pemilik usaha merupakan perempuan asli dari Kota Kediri. Awal mula sebelum ia memulai usaha, ia bekerja untuk orang dengan bidang usaha yang sama. Setelah juragannya bangkrut, ia dan suaminya memutuskan membuka usaha sendiri.
“Awalnya dulu saya ikut orang. Usahanya juga sama. Tetapi setelah itu orang yang saya ikuti bangkrut. Akhirnya saya dan suami memutuskan membuka usaha sendiri”, ungkap Sri.
Modal awal Sri membangun usahanya berawal dari modal sendiri. Namun seiring berkembangnya waktu, ia dan suaminya memutuskan meminjam uang bank dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk keperluan mengembangkan usahanya.
“Kalau modal awal ya modal sendiri. Kemudian saya mencoba meminjam uang bank pakai KUR. Itu saya lakukan untuk mengembangkan usaha ini”, tambah Sri.
Sayangnya, saat Jurnalis Gresik Pos bertanya berapa yang dipinjam, Sri sudah lupa. Tapi seingatnya, ia mengambil pinjaman bulanan, sehingga bunganya tidak seberapa.
Untuk penghasilan, Sri mengaku jika sehari paling banyak bisa mendapat uang Rp 3 juta. Tetapi itu tidak setiap hari, lantaran untung tiap harinya tidak menentu.
Harga barang yang dijual juga mempunyai harga yang beragam. Mulai dari Rp 25.000 sampai Rp 2.500.000. Itu sesuai dengan ukuran dan jenis barangnya.
Sudah lima tahun Sri dan suaminya berjualan ini. Sekarang mereka bisa mempekerjakan 2 karyawan.
Jam operasional toko kata Sri hampir setiap hari, karena di toko itu juga Sri beserta keluarganya tinggal. Tutupnya tidak menentu. Toko tutup hanya ketika ia merasa pegal saja.
–
Kontributor : Ahmad Baharuddin Surya
Editor : Agung Maps