GRESIK, Gresikpos.com – Pahitnya lidah Masyarakat Gresik sudah terbiasa dengan seduhan secangkir kopi yang diproses dari biji-biji kopi hingga tercipta kenikmatan secangkir kopi.
Buat kalian, para pembaca setia Gresik Pos, kita selalu menawarkan untuk Ngopi dulu terdahulu sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik mencatat ada 4.700 lebih warung kopi yang tersebar di seluruh Gresik pada tahun 2017. Rata-rata mereka bisa mengantongi omset hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Banyaknya UMKM warung kopi di kabupaten Gresik tak luput pandangan wartawan GresikPos, salah satunya Kopi CR1 yang mana sudah 31 tahun menemani masyarakat Gresik.
Berdasarkan keterangan dari karyawan Kopi CR1, masa pandemi Covid-19 ini untuk omset sangatlah menurun drastis, mencapai angka 60%, hinggah akhirnya perusahaan merumahkan beberapa karyawannya.
“Dari awal pandemi bulan maret hingga sekarang untuk omset turun drastis sampai 60% dan perusahaan memutar otak akhirnya merumahkan beberapa karyawanya yang biasanya satu ship di jaga 6 karyawan menjadi 4 karyawan”, ujar Anggara Kepala Kedai Kopi CR1.
Dari ribuan warung kopi yang berada di kabupaten Gresik, ternyata yang pertama kali menerapkan protokol kesehatan ialah warung Kopi CR1.
“Warung yang pertama kali yang menerapkan protokol Covid-19 ya sini mas, sudah menyediakan cuci tangan untuk konsumen sebelum masuk ke warung hinggah karyawanya memakai sarun tangan serta memakai masker dan face shield”, jelasnya.
Kopi CR1 pun tidak ketinggalan zaman, sekarang mereka sudah merambah ke dunia digital yang mana penjualan kopi bubuk bisa di beli secara online bahkan pemesanannya sudah tersebar ke beberapa negara tetangga.
“Kopine isok di pesen lewat online kok mas, Alhamdulillah nya sampai bisa impor ke Negara Malaysia, Singapura, dan Jepang” tambahnya.
Kontributor : AA
Editor : Agung Maps