DUDUKSAMPEYAN, Gresikpos.com – Nama suatu komunitas diperuntukkan bukan sekadar nama belaka. Tentu ada nilai historis tersendiri. Sebagian orang beranggapan nama adalah sebuah doa, itu salah satu faktor maju atau tidaknya sebuah komunitas. Karena dengan pemberian nama, tujuannya agar ada ruh positif yang memengaruhi berkembangnya komunitas.
Seperti nama komunitas literasi di Desa Gredek. Mereka menamai dirinya Damar Kuning, pasti ada maksud dan tujuan kenapa nama itu dipakai untuk menyimbolkan komunitasnya.
Seperti paparan Candra, salah seorang penggagasnya, ia mengatakan kalau nama itu syarat akan sejarah. Selain Damar sebagai identitas Gresik, Damar juga diidentikkan sebuah lampu bercahaya. Sinarnya berwarna kuning, kemudian jika ditarik ke belakang lagi, lampu-lampu semacam itu sering kali digunakan penerangan di kala masih belum adanya lampu listrik.
“Saya mengambil nama Damar Kuning itu sebenarnya sederhana. Saya melihat jauh ke belakang lagi bagaimana para orang terdahulu saking semangatnya belajar, mereka rela menggunakan Damar atau lampu yang cahayanya masih kuning. Kalau orang sekarang mungkin menamainya oplek”, jelasnya.
Menurutnya, nama-nama kedaerahan seperti nama Damar itu sengaja diselipkan di nama komunitasnya. Bukan tanpa maksud, selain untuk mengenang warisan budaya Gresik, ada maksud lain yaitu agar anak-anak di Desa Gredek mengerti warisan budayanya sendiri. Jika tidak dilestarikan, maka bisa saja Damar itu pelan-pelan akan hilang.
“Nama Damar memang sengaja saya selipkan di sana. Karena Damar merupakan identitas Gresik, maka sudah seharusnya anak-anak di sana mengerti jika Damar perlu dilestarikan dan dipertahankan”, kata Candra.
Kontributor : Ahmad Baharuddin
Editor : Agung Maps