GRESIK, Gresik.com – Pasokan stok pupuk subsidi tahun 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun 2020, dari 8,9 juta ton menjadi 9.041.475 ton, ditambah 1.500.000 liter pupuk organik cair. Dengan rincian 4.166.669 ton urea, 640.812 ton SP36, 784.144 ton ZA, 2.662.000 ton NPK, 770.850 ton organik dan 17.000 ton NPK formula khusus.
PT. Pupuk Indonesia (Persero) juga sudah menyiapkan stok pupuk subsidi sebanyak 1,25 juta ton untuk di musim awal tahun, dengan rincian 648.853 ton urea, 299.260 ton NPK, 95.514 ton SP 36, 118.620 ton ZA serta 92.157 ton pupuk organik. Sedangkan stok pupuk non subsidi yang tersedia sekitar 800 ribu ton.
Dari total stok tersebut, daerah dengan jumlah stok terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 123.269 ton, Jawa Timur 290.642 ton dan Sulawesi Selatan sebesar 79.812 ton.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, stok pupuk di Jawa Timur tahun ini lebih besar. Dari 290.642 menjadi 137.219 ton. Sama juga, perbandingannya lebih banyak dua kali lipat dari batas minimum pemerintah yakni 64.660 ton.
Untuk stok di musim awal tahun. Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal mengatakan bahwa total stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 4 minggu ke depan, dan jumlahnya dua kali lipat dari ketentuan Pemerintah mengenai batasan stok pupuk bersubsidi.
Adapun dari penambahan stok pupuk subsidi tahun 2021, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap semoga dari total peningkatan itu, tahun ini banyak dari petani yang menerima pupuk subsidi dibandingkan dengan tahun kemarin. Ia juga menegaskan kembali bahwasanya petani yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
“Petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi itu harus tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima Kementan dari usulan Pemerintah Daerah,” Kata Syahrul di Jakarta.

Sistem penerimaan pupuk subsidi itu juga sudah tertara pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 tahun 2021. Di situ sudah jelas menyatakan jika petani yang menerima pupuk subsidi adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani yang menyusun e-RDKK. Oleh karena itu, dengan sistem tersebut Menteri Pertanian menginstruksikan jajarannya untuk membenahi distribusi di hilir subsidi pupuk.
“Tahun ini kami benar-benar mengawasi pendistribusian pupuk dari lini tiga dan empat atau dari distributor ke agen di kecamatan dan desa. Kalau sistem itu berjalan baik, maka pupuk akan bisa terpenuhi,” jelasnya.
Ditambah lagi dari Pupuk Indonesia juga sudah menggunakan infrastruktur tambahan berupa sistem Distribution Planning & Control System (DPCS) supaya perputaran pupuk bisa lebih di monitoring, sehingga stok-stok yang ada di kabupaten bisa tetap terjaga sesuai ketetapan Pemerintah.
Jika mengacu pada Lampiran Keputusan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Nomor 521/200/110.2/2021 pada tanggal (7/1), Kabupaten Gresik mendapat bagian sebesar 27.735,00 ton dari Petrokimia Gresik. Dengan pembagian pupuk SP-36 sebesar 4.781,00 ton, pupuk ZA 4.954 ton, pupuk NPK 13.218,00 ton, pupuk organik Grandul 510,00 ton, dan pupuk organik cair 976,00 L.
Meskipun tahun ini pasokan pupuk subsidi di Jawa Timur naik, begitupun juga diikuti dengan Gresik, tak ubahnya tiap tahun di Gresik selalu saja mengalami kekurangan. Bentuk pertanian semi modern membuat para petani di Gresik sangat membutuhkan pupuk non organik untuk kebutuhan pertaniannya.
Tetapi kenyataannya, Dewan Pemrakarsa Forum Kota (FORKOT) Bagus Kurniawan mengatakan pupuk organik masih mendominasi pemakaian pupuk di Gresik. Itu dikarenakan langkahnya pupuk subsidi yang ada di Gresik. Padahal Gresik merupakan sentral tempat PT Petrokimia Gresik.
Kemudian saat momen audiensi FORKOT dengan pihak PT Petrokimia, distributor, dan Dinas Pertanian Gresik, Bagus menjelaskan secara administrasi Gresik masih ada kuota satu slot dari Kementerian Pertanian, tetapi nyatanya di lapangan, pupuk itu tidak sampai di para petani Gresik, lantaran mereka masih menggunakan pupuk organik yang mana itu hanya sebagai pupuk alternatif.
–
Kontributor : Ahmad Baharuddin Surya
Editor : Agung Maps