PANCENG, Gresikpos.com – Para nelayan Gresik Utara mengeluh lantaran sementara ini kapalnya hanya bisa terparkir di tepi pantai. Sudah ada berbulan-bulan kapal itu terparkir rapi. Sambil dihantam ombak-ombak kecil, para nelayan hanya bisa diam sambil merenung kapan angin akan bisa segera normal.
Salah satu nelayan bernama Amrozi dari Campurejo Dalegan Gresik mengungkapkan kegelisahannya karena selama 3 bulan Ia tidak bisa pergi mencari ikan di laut.
“Iya, anginnya kencang sekali. Sudah 3 bulan para nelayan di sini tidak bisa melaut,” jelasnya.
Sambil menunggu angin normal kembali, Amrozi dengan teman-teman nelayannya saat ini sibuk memperbaiki kapal, seperti mengecat dan menambal bagian kapal yang sedikit keropos.
Menurut Amrozi, biasanya Desember angin sudah mulai normal, tetapi tahun ini, di bulan Januari hingga mau memasuki Februari angin masih belum normal.
Di sela-sela Ia memperbaiki kapalnya, Amrozi bercerita, tahun ini kondisi angin lebih parah daripada tahun kemarin. Tahun kemarin tidak seberapa, kalau tahun ini lebih parah kondisinya,” tambahnya.
Kondisi angin memang tidak bisa diduga-duga. Kedatangannya selalu terkesan tiba-tiba. Amrozi pernah mengalami pengalaman seperti itu.
“Saat berangkat itu tidak ada angin, tetapi waktu sudah di laut, tiba-tiba angin kencang datang,” ceritanya.
Satu kapal Amrozi bisa dimuat sekitar 4 orang karena ukurannya sedikit besar. Rute Dia melaut berputar, dari Bawean, ujung Surabaya, Mengare, sampai Madura.
“Intinya, nelayan itu ikut teman. Kalau ada yang cari ikan di sana dan dapat, maka saya juga ikut ke sana,” ujarnya.
Amrozi menambahkan kalau soal wilayah itu tidak ada batasannya, misal nelayan Gresik harus ke Gresik. Bukan seperti itu. Seandainya pemberian batas itu terjadi, dia dan teman-temannya justru tidak mendapat apa-apa. “Anak istri di rumah tidak bisa makan,” pungkasnya.
–
Kontributor : Ahmad Baharuddin Surya
Editor : Agung Maps